Berita Terbaru

header ads

Tips dan Trik Menjalankan Bisnis Bersama Pasangan



Beberapa orang mengatakan bahwa sebisa mungkin tidak menjalankan bisnis bersama pasangan. Alasannya pun beragam, tetapi yang paling sering muncul adalah jika nanti hubungannya kandas, bisa-bisa bisnisnya juga demikian. Padahal tentu saja, tidak semuanya dapat dipukul rata seperti itu.

Dalam menjalankan bisnis, baik bersama pasangan maupun rekan kerja profesional, tentu sama-sama memiliki risiko kegagalan. Hal ini tidak hanya dipengaruhi dari faktor personal, tetapi juga dari berbagai strategi serta faktor lainnya yang mungkin kurang matang dipersiapkan. Dengan demikian, baik pasangan maupun rekan kerja, selama masing-masing dapat menjaga profesionalisme, maka tidak perlu ada yang terlalu dikhawatirkan. Bagi Anda yang memiliki ide untuk menjalankan bisnis bersama pasangan, jangan terburu pesimis. Anda tetap dapat menjalankan bisnis dengan lancar, pun urusan percintaan dengan kekasih. Dengan menerapkan cara-cara berikut ini, tidak perlu khawatir urusan asmara akan terganggu dengan kehadiran bisnis yang dilakoni bersama pasangan.

1. Menyepakati Tujuan Berbisnis

Langkah paling awal untuk memulai bisnis bersama pasangan adalah dengan sama-sama menyepakati apa yang menjadi tujuan dan motivasi berbisnis. Hal ini juga mencakup visi dan misi bisnis, terlebih mengingat kadar keintiman dengan pasangan jauh lebih tinggi dibandingkan relasi dengan kawan atau mitra bisnis.

Setelah menyepakati tujuan dari berbisnis, jangan lupa untuk membuat rencana yang matang. Buat rancangan target yang ingin dicapai dalam periode tertentu dan sejauh mana bisnis diharapkan akan berkembang. Hal-hal terkait sumber modal dan sumber daya lainnya juga harus dipetakan dengan jelas sebelum mulai melangkah. Contohnya jika Anda memiliki kendaraan bermotor, Anda bisa menggadaikan surat BPKB-nya sebagai barang jaminan untuk mendapatkan modal tambahan lewat produk Kreasi Fleksi. Kredit mikro dari Pegadaian ini memberikan Anda pinjaman dengan cara yang mudah dan lebih fleksibel karena disediakan berbagai masa pembayaran sampai dengan 36 bulan.

2. Membagi Peran

Sebagaimana bekerja dalam lingkungan ‘profesional’, membagi peran dan memahami job desc masing-masing adalah sebuah keharusan. Meski bekerja bersama, masing-masing tetap harus memiliki tanggung jawab di aspek tertentu agar dapat mengejakan tugas dengan semestinya. Pembagian peran ini tentu dibuat dengan proporsional sesuai dengan bidang atau kemampuan masing-masing. Hal ini seharusnya dapat menjadi lebih mudah bagi pasangan karena masing-masing memahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan setiap pihak. Dengan demikian, semua tetap dapat bekerja sama dan mengisi kekurangan satu sama lain tanpa harus mencampuri kewajiban setiap pihak.

3. Menyediakan Surat Perjanjian

Sepintas hal ini boleh jadi terkesan terlalu ‘angker’ untuk dijalani dalam hubungan. Namun sesungguhnya, memiliki kesepakatan yang legal merupakan salah satu cara yang baik untuk tetap menjaga apa yang menjadi hak dan kewajiban setiap individu. Dengan demikian, tetap ada batas yang jelas bagi masing-masing untuk berlaku profesional.

Hal ini juga dapat mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan—terutama saat berselisih pendapat. Ada banyak yang dapat diatur dalam surat perjanjian ini, termasuk sistem bagi hasil atau hal-hal yang berkaitan dengan finansial. Pasalnya, tidak sedikit urusan bisnis dan asmara yang menjadi runyam lantaran tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai keuangan di awal perjanjian.

4. Menjunjung Profesionalisme

Setelah semua rencana dan kesepakatan dibuat, maka yang terpenting adalah bagaimana kesadaran setiap pihak untuk senantiasa bersikap profesional. Bagi Anda dan pasangan yang sebelumnya telah memiliki pengalaman kerja profesional tentu menjadi sedikit lebih mudah untuk menjalankannya meskipun keterkaitan emosional tetap akan menjadi hal yang sedikit menyulitkan.

Masing-masing harus mampu untuk tidak mencampuradukkan urusan pekerjaan dan asmara. Hal ini memang bukan perkara yang mudah. Kendati demikian, Anda dan pasangan harus tetap berpegang pada komitmen dengan mengingat tujuan awal berbisnis bersama untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan.

5. Menyediakan Waktu Sebagai Pasangan

Sesibuk dan sesering apa pun Anda dan pasangan dalam menjalankan usaha, tetap sediakan waktu untuk berdua sebagai pasangan kekasih, bukan rekan kerja. Hal ini penting untuk dilakukan agar hubungan senantiasa romantis. Saat berada dalam momen ini, sebisa mungkin hindari percakapan soal usaha agar membuat suasana menjadi segar dan tidak menciptakan kesan bahwa dunia seolah-olah hanya urusan bisnis.

Lepaskan status pekerjaan selagi berdua dan kembalilah sebagai seorang laki-laki dan perempuan yang diikat oleh hubungan emosinal yang indah. Hal ini akan membantu Anda dan pasangan untuk semakin menghormati dan menyayangi masing-masing.

Tidaksusah,bukan?Denganlimacaradiatas,menjalankan bisnis bersama pasangan tidak akan menjadi sesuatu yang mengerikan. Jika bisa menjalankan hal-hal yang disukai bersama orang yang spesial, mengapa tidak?


Posting Komentar

0 Komentar