Ketersediaan air bersih dari waktu ke waktu menjadi permasalahan yang belum terpecahkan. Warga yang didominasi oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah, dipaksa untuk menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhan air bersihnya. Pilihan tersebut yaitu dengan membuat sumur air tanah atau membeli dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Apalagi di kondisi banjir yang melanda sebagian besar wilayah di nusantara, menyebabkan akses air bersih siap pakai menjadi berkurang. Air sumur berwarna keruh. Tentu perlu proses penjernihan air.
Salah satu media yang digunakan dalam Pengolahan air kotor menjadi air bersih adalah Tawas. Tawas sendiri merupakan salah satu media penjernihan air yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Bersamaan kaporit, tawas sering digunakan di sumur bor untuk menjernihkan air dan menghilangkan bau nya. Kelebihan menggunakan tawas adalah harga tawas cukup murah dan dapat dibeli di toko kimia per kilogram.
Cara Menggunakan Tawas untuk pengolahan air kotor
Dilansir dari DLHK Provinsi Banten, berikut adalah cara pengolahan air kotor menjadi air bersih yang siap pakai menggunakan tawas :
1. Tampung air sungai atau air danau dalam wadah penampung sebanyak 200 liter;
2. Siapkan alat pengaduk yang terpuat dari kayu;
3. Masukkan tawas sebanyak 1 – 2 sendok makan ke dalam air yang akan diolah;
4. Aduk campuran air tawas dengan kecepatan penuh selama 1 – 2 menit. Kecepatan penuh di sini agar campuran tawas dengan air dapat bercampur sempurna sehingga partikel penyebab kekeruhan dapat terikat oleh ion tawas itu sendiri;
5. Teruskan mengaduk selama 5 – 10 menit secara perlahan dengan tujuan agar partikel yang sudah terikat dengan ion tawas dapat menggumpal lebih besar dan tidak pecah kembali;
6. Diamkan selama kurang lebih 4 jam agar semua flokulan mengendap di dasar wadah;
7. Air jernih siap digunakan.
Begitulah cara pengolahan air kotor menjadi siap pakai menggunakan tawas yang benar. Kesalahan yang terjadi pada umumnya adalah menggantungkan tawas yang dibungkus dalam kain ke dalam wadah tanpa diaduk. Bila tawas tidak diaduk maka flok tidak akan terbentuk.
![]() |
Proses Ilmiah Penggunaan Tawas Sebagai Penjernih Air. Sumber: Ravapedia.com |
Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penggunaan tawas ini. Pertama, Dosis tawas harus pas, tidak boleh kurang ataupun tidak boleh lebih, umumnya 1 – 2 sendok makan, tergantung tingkat kekeruhan air itu sendiri. Jika terlalu banyak maka air yang dihasilkan akan terasa lebih lengket sedangkan jika kurang maka flok tidak terbentuk sempurna sehingga partikel – partikel yg ada sulit untuk mengendap. Kedua, sesuaikan perbandingan antara jumlah tawas dengan volume air yang akan diolah. Apabila flok tidak terbentuk, maka tambahkan dosis tawasnya dan sebaliknya bila air menjadi lengket maka kurangi dosis tawasnya.
0 Komentar