Dalam buku 'Teknik Pembuatan Pakan Ikan Skala Rakyat', Nur Bambang Priyo Utomo menekankan pentingnya kualitas pakan ikan. Pakan ikan merupakan bagian yang perlu mendapatkan perhatian dalam kegiatan budidaya. Hal tersebut dikarenakan pakan ikan berkontribusi besar dalam biaya produksi. Selain menentukan biaya produksi, pakan ikan juga sangat menentukan pertumbuhan ikan serta kualitas lingkungan budidaya. Jika pakan ikan yang diberikan pada ikan kualitasnya kurang baik, maka dampaknya langsung terlihat adalah pertumbuhan ikan lambat, efisiensi pakan rendah (boros pakan) dan limbah yang dihasilkan tinggi sehingga akan mencemari perairan sekitarnya.
Dalam budidaya ikan secara intensif, pakan yang digunakan adalah pakan pabrikan. Pakan pabrikan ini bahan baku utamanya masih ekspor, karenanya rentan terhadap kenaikan harga akibat fluktuatifnya nilai tukar mata uang, terlebih jika rupiah melemah terhadap dolar. Sementara kenaikan harga pakan tidak disertai dengan kenaikan harga jual ikan, hal ini dapat mengancam kelangsungan usaha budidaya ikan.
Nur Bambang Priyo Utomo mengatakan bahwa salah satu isu strategis di bidang pembangunan budidaya perikanan adalah isu tentang tingginya harga pakan ikan dan besarnya porsi biaya pakan dalam usaha budidaya intensif. Harga pakan ikan yang relatif tinggi antara lain disebabkan oleh sebagian besar bahan baku pakan masih harus didatangkan dari negara lain (Impor), pabrik pakan skala rumah tangga belum berkembang dengan baik, serta jumlah dan kapasitas industri penyediaan bahan baku pakan lokal di Indonesia masih sangat terbatas.
Kegusaran yang diakibatkan oleh isu di atas adalah tingginya harga pakan berdampak langsung pada peningkatan ongkos produksi sehingga para pembudidaya ikan membutuhkan modal usaha yang lebih besar. Sementara kenaikan harga ikan di pasaran belum seimbang sama sekali dengan tingginya kenaikan harga pakan ikan menyebabkan keuntungan pembudidaya berkurang. Sehingga pada akhirnya usaha budidaya ikan skala kecil akan mengalami degradasi hingga menuju kebangkrutan.
Rangsangan Inovasi untuk membuat pakan alternatif
Salah satu upaya untuk mengurangi komponen biaya pakan adalah dengan mendorong berkembangnya industri pakan ikan skala rumah tangga disertai dengan mendorong berkembangnya industri bahan baku pakan ikan.
Pemerintah sendiri mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan produksi pakan ikan skala kecil. Program yang digulirkan oleh Susi Pudjiastuti ini bertajuk GERPARI, akronim dari Gerakan Pakan Ikan Mandiri. Kebijakan Gerpari ditelurkan dalam rangka efisiensi biaya produksi yang merupakan faktor terbesarnya adalah berasal dari komponen penggunaan pakan, dengan gerakan pakan ikan mandiri yang menggunakan bahan baku lokal.
Salah satu yang dihasilkan dari kebijakan Gerpari adalah terciptanya pakan ikan mandiri. Pakan ikan mandiri sendiri dalam Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 67/PER-DJPB/2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Pakan Ikan Mandiri Tahun 2015 diartikan sebagai pakan ikan untuk usaha pembesaran ikan air tawar yang terbuat dari bahan baku lokal dan diproduksi oleh kelompok pembuat pakan ikan mandiri/pokdakan dengan harga terjangkau dan kualitas sesuai teknologi anjuran.
Adanya kebijakan ini dapat merangsang inovasi dari pembudidaya untuk membuat pakan ikan alternatif Upaya untuk mencari jalan keluar dari permasalahan mahalnya pakan pabrikan dengan membuat sendiri pakannya. Di titik ini pembudidaya ditantang untuk mengolah bahan baku lokal yang ada disekitarnya.
Terlebih kebijakan Gerpari ini juga ada gelontoran dana sebagai modal untuk memproduksi pakan ikan secara mandiri. Tak berhenti di dana, pemerintah juga menyokong dengan bantuan kendaraan untuk memudahkan mobilitas bahan baku dan hasil produksi. karenanya tak heran jika target outcome dari Gerpari adalah meningkatnya margin keuntungan usaha budidaya ikan air tawar mencapai minimal 30%.
Lantas apakah Gerpari sudah berjalan dengan baik?
Sekilas produksi pakan dan kendala produksi pakan skala kecil
Tahapan dasar dalam pembuatan pakan ikan seperti yang dipaparkan oleh Nur Bambang Priyo Utomo adalah penepungan, pencampuran, pemasakan (steaming), pencetakan pakan, pendinginan, penyemprotan bahan-bahan tertentu (top dressing), pengepakan, penyimpanan dan pengangkutan.
Dari tahapan di atas ada titik kritis yang dihadapi oleh produsen pakan ikan skala kecil, yaitu Formulasi pakan, kualitas dan ketersedian bahan baku pakan, dan Peralatan yang sederhana. Yunus melaporkan bahwa program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) yang digulirkan untuk menekan biaya pakan, ternyata program unggulan bu Susi Pudjiastuti ini masih terkendala dengan berbagai hal, seperti penerima bantuan kurang mampu meransum pakan, keterbatasan informasi sumber bahan baku pakan, dsb.
Pakan ikan merupakan hasil campuran dari berbagai macam bahan baku pakan yang harus diformulasikan dulu dengan tepat agar kandungan nutrisinya mampu mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan yang akan dipelihara dan tidak mengandung bahan yang tercemar yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, serta harus aman terhadap lingkungan.
Kebanyakan pembudidaya bukan berlatar pendidikan teknis budidaya. Pengetahuan pembudidaya masih terbatas soal formulasi pakan, hal ini menyebabkan kualitas pakan yang dihasilkan kurang terjamin. Perlu dukungan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pembudidaya dalam meransum pakan, termasuk penggunaan aplikasi firmulasi pakan. Hemat penulis perlu juga adanya fasilitasi uji lab pakan yang dihasilkan agar produsen tahu nilai nutrisi pakan yang dibuatnya dan diharapkan adanya peningkatan kualitas pakan mencapai standar yang disyaratkan sesuai SNI.
Pengetahuan bahan baku pakan sangat diperlukan agar pembudidaya dapat membuat pakan buatan dengan kualitas yang baik. Setelah diketahui kebutuhan nutrien dari setiap spesies ikan yang dibudidayakan, maka perlu dicari bahan-bahan baku pakan yang dapat digunakab untuk menyusun suatu formulasi pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrien ikan tersebut.
Hal penting dari bahan baku pakan adalah kualitas bahan yang akan digunakan baik secara fisik maupun kimia. Persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh bahan baku pakan ikan adalah ketersediaannya yang harus terjamin ada terus-menerus sepanjang tahun. Adapun bahan baku pakan yang biasa digunakan pada formulasi pakan ikan adalah sebagai berikut:
Sumber Protein
Tepung ikan, dedak kepala udang, bungkil kedelai, CGM, MBM, PMM
Jumlah penggunaan 20-40 %
Sumber Karbohidrat
Pollard Gandum, Bran Gandum, jagung, terigu, bekatul, dedak padi
Jumlah penggunaan 10-40%
S
umber Lemak
minyak ikan, minyak sawit, minyak jagung
Jumlah penggunaan 5-10%
Vitamin dan Mineral
Vitamin mix, mineral mix
Jumlah penggunaan 3-7%
Pengikat
CMC, sagu
Jumlah penggunaan 1-5%
Lihat katalog bahan baku pakan di http://nusfeed.id/download |
Masalah yang dihadapi oleh pembudidaya terkait bahan baku pakan adalah keterbatasan informasi bahan baku pakan. Untuk mengatasi keterbatasan informasi perlu disediakan database produsen dan supliers bahan baku pakan ikan yang dapat diakses oleh pembudidaya. Selain itu, skala pembelian bahan baku pakan oleh pembudidaya juga menjadi kendala sendiri. Produsen atau supliers bahan baku pakan biasanya menetapkan minimal pembelian dengan tonase tertentu, sementara kebutuhan pembudidaya tidak sampai jumlah minimal yang ditetapkan oleh supliers. Kondisi ini sebenarnya dapat diatasi dengan cara menggabungkan pembelian antar beberapa produsen pakan ikan skala kecil agar memenuhi jumlah minimal pembelian yang ditetapkan oleh supliers.
Penulis sendiri, sebagai distributor bahan baku pakan untuk by produk bogasari, sering melakukan penggabungan pembelian dari beberapa peternak agar mencapai minimal DO. Keuntungannya adalah efisiensi harga dan biaya transportasi yang ditanggung bersama-sama oleh peternak.
Kendala terakhir yang dihadapi produsen pakan ikan skala kecil adalah peralatan produksi yang sederhana. Kesederhanaan peralatan menyebabkan terbatasnya volume produksi yang dihasilkan. Meski demikian, keterbatasan peralatan dapat diakali dengan pembuatan teknologi tepat guna. Banyaknya sekolah kejuruan mesin bisa dimanfaatkan untuk pembuatan teknologi tepat guna.
Gerpari dengan semangat menekan biaya produksi dengan cara memproduksi sendiri pakan ikan dengan memanfaatkan bahan baku lokal, bisa juga merangsang inovasi diperalatannya. Semoga
Daftar Pustaka
Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 67/PER-DJPB/2015 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengembangan Pakan Ikan Mandiri Tahun 2015
Utomo, Nur Bambang Priyo. 2014. Teknik Pembuatan Pakan Ikan Skala Rakyat (Small Scale Fish Feed Manufacturing). Bogor: SEAMEO BIOTROP
Yunus, Ahmad. 2016. Diskusi Pakan Ikan dan Gerakan Pakan Ikan Mandiri. diturunkan dari https://penayunus.wordpress.com/2016/04/14/diskusi-pakan-ikan-dan-gerakan-pakan-ikan-mandiri
0 Komentar