Tips Mencari Topik Yang Menarik Untuk ditulis
Oleh Onno W. Purbo
Pada saat kita berkelana dalam karir. Salah satu tantangan yang paling besar dalam menulis adalah mencari tahu topik apa yang paling menarik bagi pembaca. Maklum penerbit / redaksi akan lebih suka jika kita dapat menulis hal-hal yang menarik bagi pembaca. Semakin banyak orang yang suka akan tulisan kita maka akan semakin tinggi nilai di hadapan penerbit / redaksi. Di web ini mungkin termasuk kategori hit rate / rating.
Ada beberapa tip sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui topik yang paling menarik bagi pembaca,
• Ikut diskusi di forum, mailing list, atau group.
• Mulai sebagai pendengar / pembaca biasa di forum / mailing list untuk mengetahui adat istiadat yang digunakan di forum.
• Untuk bisa menjiwai / meresapi apa yang di minati para pembaca, ada baiknya kita mencoba untuk menjawab berbagai pertanyaan di forum. Tentunya jangan menjawab sembarangan, pastikan jawaban yang kita berikan adalah benar. Uji dulu jawaban tersebut, atau cek ke Google.
• Bagi anda yang sering menjawab pertanyaan di forum pasti mengetahui bahwa sebagian besar pertanyaan yang ada di forum biasanya pertanyaan “itu-itu lagi”. Jika kita sudah mulai dapat melihat hal tersebut, sudah waktunya kita menulis artikel-artikel pendek yang berisi jawaban pertanyaan “itu-itu lagi”.
• Khususnya untuk bidang Teknik, para pembaca teknik biasanya mencari hal-hal yang bersifat praktis, tidak ngawang, tidak mimpi. Akan lebih baik baik jika hal tersebut bersifat solusi terhadap masalah pembaca. Semakin mudah sebuah solusi biasanya akan semakin di minati oleh orang banyak.
Lakukan hal ini dalam waktu lama, bukan mustahil kita akan menjiwai betul apa yang di inginkan oleh rekan-rekan yang ada di forum tersebut. Semua proses ini tidak mungkin selesai dalam 1-2 hari; biasanya bertahun-tahun.
Khususnya dibidang telekomunikasi & Internet sebetulnya kalau di sederhanakan tidak banyak yang dicari oleh bangsa Indonesia, yaitu,
• Bangsa Indonesia ingin Internet yang murah kalau bisa gratis tapi kuenceng dan aman.
• Bangsa Indonesia ingin telepon yang gratis.
• Bangsa Indonesia ingin cari uangsampingan dari Internet dan halal. Rasanya tiga (3) hal itu yang utama / sering menjadi topik utama bagi tulisan-tulisan khususnya teknologi Informasi. Hal yang tidak berbeda jauh akan kita dapati untuk bidang-bidang lainnya.
Trik Menulis
Menulis adalah seni. Seni menyampaikan sesuatu dalam bentuk tulisan.
• Terlepas dari masalah seni. Terus terang, penulis sendiri menulis karena pelupa. Susah buat mengingat banyak hal dalam kapasitas otak yang kecil. Oleh karena itu semua di di tulis :) .. kita cukup beruntung pada hari ini dengan teknologi wiki dan blog, sangat memudahkan untuk mencari catatan-catatan yang pernah kita tulis sebelumnya dengan memasukan kaya kunci.
• Menulis buku akan sangat mudah, jika kita sudah menulis banyak catatan pendek tentang berbagai hal. Buku sebetulnya lebih pada merangkum berbagai hal yang pendek tersebut menjadi sesuatu yang panjang.
• Menulis sebetulnya lebih menyerupai sutradara. Kita perlu mengatur alur cerita, atau tahapan argumentasi agar mudah di cerna / mudah meyakinkan pembaca. Jika argumentasi kita semrawut kurang runtut maka akan lebih sulit untuk meyakinkan pembaca.
• Menulis akan lebih mudah lagi, jika kita pernah atau sering mempresentasikan hal yang kita tulis. Khususnya bidang IT, sering kali kita harus mempresentasikan sebuah konsep atau teknik berulang-ulang untuk audience / peserta yang berbeda. Jika kita sering mempresentasikan hal tersebut maka secara tidak sadar kita membentuk skenario cerita di kepala kita. Jika skenario tersebut telah matang maka akan sangat mudah untuk membuat sebuah tulisan.
• Membuat skenario tersebut akan sangat dibantu dengan Slide / Power point. Sebuah slide dapat lebih mudah di edit / di atur skenario ceritanya tanpa perlu pusing masalah tata bahasa / susunan kalimat. Sangat di sarankan untuk penulis pemula untuk mulai tulisannya dari slide / power point agar mudah mengatur jalan ceritanya. Tentunya akan lebih baik jika kita dapat beberapa kali mempresentasikan slide tersebut untuk melihat reaksi pendengar.
Pada Akhirnya Jumlah Pembaca Menjadi Tujuan Utama
Jika kita sudah menjadi seorang penulis yang profesional, maka tujuan utama yang perlu dikejar adalah memperbanyak jumlah pembaca anda. Semakin banyak orang membaca tuliskan kita. Semakin banyak pembaca yang terbuka pola fikirnya oleh apa yang kita tulis.
Pada tahapan mencari jumlah pembaca ini teknologi penerbitan konvensional menjadi sangat terbatas,
• Koran akan kesulitan menerbitkan tulisan kita jika tulisan tersebut lebih dari 2 halaman dan topiknya terlalu teknik. Kalaupun terbit jumlah exemplar koran biasanya hanya puluhan ribu. Memang honor tulisan di koran lumayan, sekitar Rp. 250.000 / tulisan.
• Majalah akan kesulitan menerbitkan tulisan kita jika tulisan tersebut lebih dari 4 halaman. Beberapa majalah IT masih dapat menerima topik yang sifatnya teknik. Tapi majalah juga dibatasi oleh jumlah exemplar yang ordenya juga ribuan. Honor tulisan hampir sama dengan koran.
• Buku memang lebih leluasa jumlah halaman bisa mencapai 150-200 halaman. Jika terlalu banyak biasanya penerbit akan menolak karena harga jual buku akan terlalu mahal. Sayangnya, jumlah exemplar buku terbatas, biasanya sekitar 3000 exemplar sekali terbit. Sulit untuk mencetak ulang sebuah buku jika tidak ada jaminan pembeli yang besar. Honor sebuah buku lumayan sekitar 10% dari harga jual buku tersebut; jika harga buku Rp. 30.000,- maka bukan mustahil kita akan memperoleh honor sekitar Rp. 5-6 juta dari sebuah terbitan.
• Televisi merupakan media yang lebih parah lagi. Amat sangat sulit sekali untuk berbicara sangat teknis di Televisi. Di samping itu slot waktu tayang terbatas biasanya hanya praktis 20 menit-an. Belum lagi harga airtime yang sangat mahal.
Mungkin salah satu media yang mungkinkan kita berekspresi dengan mudah tanpa ada banyak batasan adalah Internet. Disini kita dapat menulis dalam bentuk
• Jawaban diskusi (bisa di mailing list, forum, mailing list). Walaupun hanya beberapa kalimat saja, hampir semua forum diskusi mengarsip diskusinya di web. Jadi orang dapat mencari jawaban kita di kemudian hari.
• Blog, untuk tulisan yang agak panjang. Banyak sekali blog-blog gratis di Internet pada hari ini.
• Wiki, ini bagi mereka yang betul-betul suka menulis. Terus terang wiki lebih memudahkan kita melakukan link ke berbagai istilah, konsep, artikel lain dalam artikel yang kita buat. Sayangnya, wiki sulit digunakan bagi kita yang ingin sedikit narsis dan mencantumkan nama penulis di setiap tulisannya.
Kesulitan utama dari media Internet ini adalah dalam mencari rejeki. Di Internet sebagian besar tulisan akan bisa di akses secara gratis oleh pembacanya. Penulis pemula biasanya bingung dia akan dapat rejeki dari mana? Coba bayangkan skenario sederhana di bawah ini,
• Kita menulis di Internet
• Banyak pembaca membaca tulisan kita.
• Tulisan tersebut berpengaruh pada pola fikir pembaca.
• Biasanya akan ada yang di untungkan, bisa komunitas, bisa pemerintah, sukur-sukur vendor atau perusahaan swasta.
• Bukan mustahil mereka yang di untungkan akan ikhlas memberikan dukungan kepada kita agar kita tetap dapat menulis. Dukungan dapat berupa alat, undangan pembicara di event, sukur-sukur honor.
Jadi rejeki penulis di Internet tidak harus datang langsung dari pembaca-nya, tapi biasanya secara tidak langsung dari mereka yang di untungkan oleh tulisan kita.
0 Komentar