Berita Terbaru

header ads

Tips Menjalin Hubungan Baik dengan Konsumen Zaman Now




Anda punya produk bagus, tetapi belum laku di pasaran? Tunggu dulu; jangan buru-buru menyalahkan karyawan atau pesaing bisnis. Mungkin, permasalahannya bersumber dari diri sendiri. Mengapa bisa demikian?

Jack Ma—founder Alibaba—pernah memberikan nasihat kepada para pebisnis agar fokus pada pelanggannya. Jika sampai detik ini ada produk belum terjual, bisa jadi Anda kurang peka terhadap kebutuhan konsumen. Mungkin juga, mereka tidak memercayai perusahaan Anda. Karena itulah, Anda harus menjalin hubungan baik dengan konsumen. Bagaimana caranya? Simak ulasan berikut ini.

1. Mengenal Konsumen secara Mendalam

Tips pertama, cobalah untuk memahami konsumen Anda. Merekacenderungmenyukaipebisnisyangramahdanrendah hati. Sesekali, ajaklah calon pelanggan mengobrol seputar kegiatannya. Mungkin, Anda bisa menyelipkan beberapa pertanyaan mengenai kehidupan pribadi customer. Saat mengajak konsumen mengobrol, upayakan lebih banyak mendengarkannya. Kalau perlu, catat hal-hal penting yang dia sampaikan. Sedikit pun, jangan pernah mendominasi pembicaraan dengan menceritakan tentang kehebatan Anda atau perusahaan. Kecuali, konsumen menginginkan informasi mengenai itu secara detail.

Lalu, apa lagi yang bisa dilakukan untuk mendekati konsumen secara personal? Ketika ada acara khusus di rumah atau kantor Anda, cobalah mengundang mereka. Dengan begitu, customer merasa dianggap sebagai teman—bukan target bisnis semata.

2. Bersikap Jujur dan Komitmen pada Konsumen 

Siapa bilang, sikap jujur dalam bisnis itu merugikan? Justru, sikap jujur bisa membangun kepercayaan konsumen terhadap perusahaan Anda. Hal ini juga yang menjadi titik awal untuk meraih kesuksesan.

Seperti kata Jack Ma, bahwa perusahaan Alibaba dibangun atas dasar sikap saling percaya antara pebisnis, rekan, serta konsumen. Dia terus berupaya menjaga kepercayaan itu dengan berkomitmen dan bersikap jujur. Sebagai contoh, konsumen memesan sebuah produk dari perusahaan Anda. Dia memberi waktu seminggu untuk memenuhi permintaan tersebut. Namun, di tengah jalan, terjadi masalah di perusahaan yang membuat barang pesanan tidak diproduksi.

Agar konsumen tetap memercayai Anda, katakan hal yang sesungguhnya. Jangan takut dianggap tidak profesional selagi hubungan dengan konsumen bisa tetap baik.


3. Pahami Kebutuhan Konsumen dengan Baik

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan berbeda. Namun, menurut Abraham H. Maslow, kebutuhan dasar manusia tetap sama. Pakar psikologi ini mengelompokkan kebutuhan menjadi lima, yaitu fisiologi, safety, love needs, harga diri, dan aktualisasi.

Kaitannya dengan konsumen; jika Anda bisa memenuhi satu saja dari kebutuhan dasar itu, mereka pasti senantiasa setia. Nah, untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara detail, cobalah menghimpun data-datanya. Bagaimana cara memperoleh data tersebut? Mudah saja; Anda cukup melakukan survei kecil terhadap beberapa pelanggan. Ajukan pertanyaan yang sekira bisa mengungkap kebutuhan mereka. Setelah itu, simpan data-datanya di tempat yang aman. Semisal, save di Dropbox, buku manual, dan komputer. Jadi, Anda bisa mengaksesnya kapan saja di berbagai lokasi.

4. Sesekali, Berikan Hadiah untuk Konsumen yang Setia

Seperti yang dijelaskan sebelumnya—harga diri adalah salah satu kebutuhan manusia. Artinya, semakin Anda pandai menghargai konsumen, kesetiaannya pun bertambah. Bentuk penghargaan itu beragam, semisal dengan memberikan hadiah bagi konsumen terlama. Anda juga dapat mengadakan undian berhadiah setiap bulan. Jangan tanggung; berikan rewards terbaik agar konsumen makin setia. Anda bisa teladani sikap Jack Ma—pebisnis yang selalu mempersembahkan gift spesial untuk pelanggan produk di situs Alibaba.

5. Melayani dan Bersikap Empati kepada Konsumen

Melayani, berarti berusaha memenuhi apa pun yang dibutuhkan konsumen saat membeli produk di tempat Anda. Mereka sangat senang diperlakukan sopan, santun, dan ramah. Meskipun sedang tidak enak hati, upayakan tidak menunjukkan itu di hadapan konsumen.

Percayalah, mereka hanya memedulikan diri sendiri ketimbang harus mengerti sikap Anda. Jadi, apa pun kondisinya, hadapi konsumen dengan senyuman. Sesekali, perlihatkan sikap empati atas masalah yang menimpa mereka. Beberapa konsumen mungkin berkarakter cerewet saat melakukan pembelian. Namun, itulah risiko Anda sebagai pebisnis—tetap hadapi dan bersikap profesional.


Demikian beragam tips menjalin hubungan baik dengan konsumen yang harus Anda pelajari serta bagaimana mendapatkan modal usaha yang mudah, cepat, dan aman. Jika hari ini gagal, jangan lekas menyerah di esok hari. Siapa tahu, hari-hari berikutnya menjadi periode emas bagi bisnis Anda. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar

0 Komentar